harmoni

aku mendamba manusia dengan alam hidup dalam harmoni
sperti sabda Ilahi lewat Muhammad Sang Nabi
layaknya Soe Hok Gie mencintai alam dan negri ini...

Sunday, June 22, 2008

sejatinya cinta (hari bumi)

Hari bumi dah lama lewat. tapi kupikir tiap hari adalah hari bumi, seperti tiap hari adalah juga hari ibu.

Ini puisi lama tentang bumi. Pernah kubacain waktu rangkaian peringatan hari bumi yg diadain temen2 unit selam UGM alias Unyil di Jogja.
Waktu akhir acara, seseorang - kayanya si mahasiswa - pengen minta puisi itu, tp aku gak sempat kasih, orang nulisnya di kertas corat coret spontan aja. tapi dah pernah kutulis,jd waktu it kepikiran mo dibacain, jd kuinget2 trus kutulis d.

Malamnya aku dan bbrp anak unyil makan di lesehan sekitar kampus. Pas lagi makan aku gak ngliat ada pengamen masuk. Satu seingetku bawa gitar dan satu mulai berdeklamasi. Gak taunya yg dibacain mirip2 puisiku acara tadi paginya. Pas aku menoleh untuk ngliat siapa yg ngamen, taunya si mahasiswa tadi yang meminta puisiku. Dia kaget juga melihatku, cengar-cengir, kayanya dia grogi, puisinya jadi kacau dan buru2 keluar dari warung lesehan itu, hahaha.

Yah, salah satu pengalaman tak terlupakan, seenggaknya ada yang suka puisiku, atau lebih bagus lagi kl ada yg mau menghayati, hihihi. Bolehlah.
Aku juga bacain puisi ini sambil bawa gitar, harmonika dan makan pinang (kebayang gak ribetnya) waktu hari pendidikan di raja ampat di depan anak2 kecil raja ampat yang lucu-lucu.
==
Aku cuma membayangkan, kadang-kadang trek sepanjang pendakian gunung di beberapa tempat terdapat banyak sampah. Padahal yang naik gunung juga menamakan dirinya pecinta alam. Aku juga melihat dulu kampusku khususnya fakultasku juga gak karuan banyak sampah di got-gotnya. Padahal yang berkumpul di situ juga para intelektual dengan otak yang kadang-kadang berlebih.
Aku gak menghakimi atau menggurui siapa-siapa, secara diriku sendiri juga manusia sekali. Tapi manusia juga bisa lebih baik untuk menghargai dan mencintai alam seperti kita menyayangi orang-orang yang kita cintai. Toh pada akhirnya cinta yang kita petik adalah cinta yang kita tanam. Seperti kata beatles: and in the end... the love you take… is equal to the love you make…
Ini puisinya:

sejatinya cinta (hari bumi)

pecinta sejatilah jika kehadiran cinta dirasakan oleh yang dicinta
pecinta alam sejatilah jika alam merasakan cinta dari sang pecinta
bukan pencari jati dari yang meninggalkan jejak luka pada bumi
seiring bumi lebih dari dicampakkan daripada dicintai

perlakuan apa kita pada bumi

sampah menggunung bergunung-gunung
hutan kerontang tak beda gurun
asap jelaga mendesak mendung
pemanasan global terumbu meraung

eksplotasi menentang hakiki!
sedang lewat Ilahi bumipun bereaksi

jika cinta bumipun cinta
jika benci bumipun benci

sejatikah cintaku

sementara memikirkan bumipun tangan ini tak pernah lepas dari asap menyala
sesak nafas bumi apa tak kurasa

sejatikah cintaku?

me lazuardi

No comments: